Rabu, 29 Februari 2012

Husnul Khatimah

Akhir kehidupan seorang hamba di dunia yang fana ini merupakan perkara yang sangat agung, karena setelah melewati fase akhir kehidupannya di dunia, ia akan memasuki babak baru berupa fase kehidupan akherat.
Kampung akherat merupakan kampung yang abadi, setiap orang akan dibalas terhadap amalannya. Hari yang tiada guna harta dan anak – anak. Hanya ada dua jalan baginya surga atau neraka. Semuanya itu tergantung dari akhir kehidupannya di dunia.
Rosulullah Sholallahu 'alaihi Wassalam bersabda : Amalan itu tergantung pada akhirnya ( HR. Bukhori :6607)
Berangkat dari itu, kegelisahan seorang hamba dan kekhawatiran terhadap akhir kehidupannya pasti dialami oleh setiap insan.
Hanyalah orang -orang yang Alloh berikan Taufik yang akan berusaha sekuat tenaga untuk senantiasa beramal sholeh dan memperbanyak merendahkan diri kepada dzat yang Maha Kuasa. Berusaha agar tetap istiqomah dijalanNya, mati dan bertemu Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam keadan beriman.
Adapun orang – orang yang sombong dan angkuh, orang – orang yang gemar maksiat, berbuat dosa dan berpaling dari jalan Allah  Subhanahu Wa Ta'ala, mereka malah asyik dengan hawa nafsu setan. Lalai dan terbuai dengan kehidupan dunia, tenggelam dengan kesenangan yang semu, menyangka bahwa tidak ada yang mematikannya kecuali masa, menjadikan dunia tempat berfoya – foya tidak akan mati dan kekal bahagia selamanya, sampai – sampai mengatakan : “ kecil dimanja, muda foya – foya, tua kaya raya, mati masuk surga.”  Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un.
Oleh karena itu, hendaklah setiap orang menyadari bahwa hati manusia selalu berubah – ubah, orang yang tadinya taat dan beriman tidak mustahil suatu hari nanti ia akan menjadi orang yang bejat dan bermaksiat. Demikian pula orang yang bermaksiat jangan kira ia akan terus demikian, mungkin Allah akan memberikan hidayah dan mematikannya dalam keadaan baik.
Waspadalah dengan akhir kehidupan kita masing -masing, berdoalah kepada Allah agar senantiasa istiqomah dalam ketaatan hingga akhir hayat.
Rosulullah bersabda : Sesungguhnya hati anak Adam diantara dua jemari dari jari jemari Allah, bagaikan hati yang satu. Ia mampu membolak – balikkan sesuai kehendakNya. Lalu Nabi berdoa, “Ya Allah Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati – hati kami untuk mentaatiMu” (HR. Muslim : 2654)
 
Makna Husnul Khotimah
Mengakhiri kehidupan dalam keadaan baik atau biasa disebut dengan Husnul Khotimah merupakan dambaan setiap orang. Husnul Khotimah adalah seorang hamba diberi taufiq sebelum matinya untuk menahan diri dari perkara yang dimurkai Allah, bertaubat dari dosa dan maksiat, mengerjakan ketaatan dan kebaikan kemudian ia mati dalam keadaan demikian.
Rosulullah bersabda : Dari Anas bin Malik bahwasannya Rosulullah bersabda : “Apabila Allah menghendaki kebaikan seorang hamba, Allah menjadikannya orang yang beramal”. Para sahabat bertanya: “Bagaimana dia akan beramal? Rosulullah menjelaskan: “Allah memberinya taufik untuk beramal sholeh sebelum matinya”. (HR.Ahmad 3/106 dll).
 
Tanda – Tanda Husnul Khatimah 1. Ridha dan rahmat Allah baginya
Allah berkata dalam Surat Fushilat:30 : Sesungguhnya orang – orang yang mengatakan Rabb kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan : janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.
2. Mengucapkan kalimat tauhid
Berdasarkan hadits: “Barangsiapa yang akhir perkataannya Laa Ilaaha Illa Allah masuk surga (HR. AbU Dawud:3116).
3. Meninggal dengan dahi berkeringat
Rasulullah bersabda : “Matinya seorang mukmin dengan berkeringat dahinya (HR.Tirmidzi:982)
4. Meninggal dunia pada hari Jum'at atau malamnya
Berdasarkan hadits: Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum'at atau malamnya melainkan Allah menjaganya dari fitnah kubur” (HR.Tirmidzi:1074, dll)
5. Mati syahid di medan pertempuran
Alllah berkata : Janganlah kamu mengira bahwa orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Rabb mereka dengan mendapat rizki. Merka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikannya kepada mereka. Dan merka bergirang hati terhadap orang – orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (QS. Ali Imran : 169-170)
6. Meninggal dunia karena penyakit tha'un, sakit perut, tenggelam, tertimpa bangunan, terbakar, saat mengandung.
Rasulullah bersabda : Orang yang mati syahid ada lima: orang yang tertimpa penyakit tha'un, penyakit perut, orang yang tenggelam, tertimpa bangunan dan yang mati di medan perang. (HR.Bukhori:2829, Muslim:1914).
Rosulullah juga bersabda : Syahadah ada tujuh selain yang terbunuh dijalan Allah. Orang yang tertimpa penyakit tha'un adlah syahid, orang yang tenggelam syahid, orang yang sakit semacam TBC syahid, orang yang sakit perut syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang tertimpa bangunan syahid dan wanita yang mati sedang mengandung syahid (HR.Abu Dawud:3111, dll)
7. Mati mempertahankan harta, keluarga, agama dan jiwa
Rosulullah bersabda : Siapa yang terbunuh membela hartanya maka dia syahid (HR.Bukhori:2480, Muslim:141)
Sabdanya yang lain : Siapa yang terbunuh membela hartanya maka dia syahid, siapa yang terbunuh membela agamanya adalah syahid, siapa yang terbunuh membela jiwanya adalah syahid dan siapa yang terbunuh membela keluarganya adalah syahid. (HR.Abu Dawud:4772, dll)
8. Meninggal dalam keadaan beramal sholeh
Berdasarkan hadits : Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illa Allah ikhlas karena Allah, dan hidupnya diakhiri dengan mengucpkan kalimat tersebut, maka ia masuk surga. Siapa yang puasa ikhlas karena Allah dan mati dalam keadaan demikian, maka ia masuk surga. Siapa yang shadaqah ikhlas karena Allah dan mati dalam keadaan demikian maka ia masuk surga (HR.Ahmad 5/391)
 
Wahai saudara yang beriman, terlihatnya tanda – tanda husnul khotimah pada diri seseorang tatkala matinya, tidaklah lantas boleh memastikan bahwa ia termasuk penghuni surga, tetapi itu hanyalah kabar gembira baginya. Demikian pula tidak nampaknya tanda – tanda husnul khotimah pada seseorang bukan berarti ia tidak sholeh, karena semua ini termasuk perkara ghaib.
 
Kiat meraih husnul khatimah Termasuk sebab yang paling besar untuk mendapatkan husnul khotimah adalah dengan senantiasa menjalankan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah, merealisasikan tauhid, menjauhkan keharaman Allah, bersegera taubat dan kembali kepadaNya. Kemudian hendaklah seseorang berdoa dengan sungguh -sungguh kepada Allah agar ia dimatikan dalam keadaan beriman dan takwa, serta jangan lupa  untuk mengerahkan segala usaha untuk memperbaiki diri, baik yang zhahir maupun batin. Niatnya selalu terarahkan untuk mewujudkan hal itu. Karena sebuah sunnatullah, Allah akan memberi taufik kepada pencari kebenaran dengan memudahkannya untuk beramal ketaatan, meneguhkan diatas ketaatan hinga ia mati dalam keadaan demikian.
Alloh berkata : Adapun orang – orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS. Al-Lail : 5-7)
Diambil dari majalah Al-Furqon Edisi:12 Tahun IV Rajab 1426H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar