اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.
“Ya Allah, Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dari siksaan
kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari
kejahatan fitnah Almasih Dajjal.”[1]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ
الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dari siksa
kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Alma-sih Dajjal. Aku berlindung
kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, Sesungguhnya aku
berlin-dung kepadaMu dari perbuatan dosa dan kerugian.”[2]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ،
فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku ba-nyak menganiaya diriku, dan tidak
ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu, ampunilah
dosa-dosaku dan berilah rahmat kepa-daku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun
dan Maha Penyayang.”[3]
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا
أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ
الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.
Ya Allah!
Ampunilah aku akan (dosaku) yang aku lewatkan dan yang aku akhirkan, apa yang
aku rahasiakan dan yang kutampakkan, yang aku lakukan secara berlebihan, serta
apa yang Engkau lebih mengetahui dari pada aku, Engkau yang mendahulukan dan
mengakhirkan, tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau.[4]
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ،
وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
“Ya Allah! Berilah pertolongan kepadaku untuk menyebut namaMu,
syukur kepadaMu dan ibadah yang baik untukMu.”[5]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ
مِنَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ فِتْنَةِ
الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari bakhil, aku
berlindung kepadaMu dari penakut, aku berlindung kepadaMu dari dikembalikan ke
usia yang terhina, dan aku berlin-dung kepadaMu dari fitnah dunia dan siksa
kubur.”[6]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku mo-hon kepadaMu, agar dimasukkan ke
Surga dan aku berlindung kepadaMu dari Neraka.”[7]
اَللَّهُمَّ
بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِيْ مَا عَلِمْتَ
الْحَيَاةَ خَيْرًا لِيْ، وَتَوَفَّنِيْ إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِيْ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ،
وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ
فِي الْغِنَى وَالْفَقْرِ، وَأَسْأَلُكَ نَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ، وَأَسْأَلُكَ
قُرَّةَ عَيْنٍ لاَ يَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ،
وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ
إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِيْ غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلاَ
فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اَللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِيْنَةِ اْلإِيْمَانِ وَاجْعَلْنَا
هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ.
“Ya Allah, dengan ilmuMu atas yang gaib dan dengan
kemahakuasa-anMu atas seluruh makhluk, perpan-janglah hidupku, bila Engkau
mengeta-hui bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik bagiku. Dan matikan aku
dengan segera, bila Engkau mengetahui bahwa kematian lebih baik bagiku. Ya
Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu agar aku takut kepadaMu dalam keada-an
sembunyi (sepi) atau ramai. Aku mohon kepadaMu, agar dapat berpe-gang dengan
kalimat hak di waktu rela atau marah. Aku minta kepadaMu, agar aku bisa
melaksanakan kesederhanaan dalam keadaan kaya atau fakir, aku mohon kepadaMu
agar diberi nikmat yang tidak habis dan aku minta kepadaMu, agar diberi
penyejuk mata yang tak putus. Aku mohon kepadaMu agar aku dapat rela setelah
qadhaMu (turun pada kehidupanku). Aku mohon kepadaMu kehidupan yang
menyenang-kan setelah aku meninggal dunia. Aku mohon kepadaMu kenikmatan
meman-dang wajahMu (di Surga), rindu bertemu denganMu
tanpa penderitaan yang mem-bahayakan dan fitnah yang menye-satkan. Ya
Allah, hiasilah kami dengan keimanan dan jadikanlah kami sebagai penunjuk jalan
(lurus) yang memperoleh bimbingan dariMu.”[8]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ يَا اَللهُ بِأَنَّكَ الْوَاحِدُ اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ
يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِيْ
ذُنُوْبِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu, ya Allah! Dengan
bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Tunggal tidak
membutuhkan sesuatu, tapi segala sesuatu butuh kepadaMu, tidak beranak dan
tidak diperanakkan (tidak punya ibu dan bapak), tidak ada seorang pun yang
menyamaiMu, aku mohon kepadaMu agar mengampuni dosa-dosaku. Se-sungguhnya
Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”[9]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ
شَرِيْكَ لَكَ، الْمَنَّانُ، يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ يَا ذَا
الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ.
“Ya Allah! Aku mohon kepadaMu. Sesungguhnya bagiMu segala pujian,
tiada Tuhan (yang hak disembah) kecuali Engkau
Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiMu, Maha Pemberi nikmat, Pencip-ta langit dan
bumi tanpa contoh sebe-lumnya. Wahai Tuhan
Yang Maha Agung dan Maha Pemurah, wahai Tuhan Yang Hidup, wahai Tuhan
yang mengurusi segala sesuatu, sesungguhnya aku mohon kepadaMu agar dimasukkan
ke Surga dan aku berlindung kepadaMu dari siksa Neraka.”[10]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ بِأَنِّيْ أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
كُفُوًا أَحَدٌ.
“Ya Allah, aku mohon kepadaMu dengan bersaksi, bahwa
Engkau adalah Allah, tiada Tuhan (yang berhak disem-bah) kecuali Engkau, Maha
Esa, tidak membutuhkan sesuatu tapi segala sesuatu butuh kepadaMu, tidak
beranak dan tidak diperanakkan, tidak seorang pun yang menyamaiNya,
(sesungguh-nya aku mohon kepadaMu).”[11]
[1]
HR. Al-Bukhari 2/102 dan Muslim 1/412. Lafazh hadits ini dalam riwayat Muslim.
[2]
HR. Al-Bukhari 1/202 dan Muslim 1/412.
[3]
HR. Al-Bukhari 8/168 dan Muslim 4/2078.
[4]
HR. Muslim 1/534.
[5]
HR. Abu Dawud 2/86 dan An-Nasai 3/53. Al-Albani
menshahihkannya dalam Shahih Abi Dawud, 1/284.
[6]
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 6/35.
[7]
HR. Abu Dawud dan lihat di Shahih Ibnu Majah 2/328.
[8]
HR. An-Nasai 3/54-55 dan Ahmad 4/364. Dinya-takan oleh Al-Albani shahih dalam Shahih An-Nasai 1/281.
[9]
HR. An-Nasai, lafazh hadits menurut riwayatnya 3/52 dan Ahmad 4/338. Dinyatakan
Al-Albani shahih dalam Shahih An-Nasai 1/280.
[10]
HR. Seluruh penyusun As-Sunan. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/329.
[11]
HR. Abu Dawud 2/62. At-Tirmidzi 5/515, Ibnu Majah 2/1267, Ahmad 5/360, lihat Shahih
Ibnu Majah 2/329 dan Shahih At-Tirmidzi 3/163.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar