Selasa, 20 Maret 2012

S U R G A

Mati adalah sebuah keniscayaan, kita yakin hal itu pasti terjadi dan menghampiri. Sebagai seorang Muslim kita juga harus yakin masih ada kehidupan lagi setelah kematian, masih ada perhitungan dan pembalasan terhadap segala perbuatan kita di dunia. Dan di Akherat kelak hanya ada dua jalan balasan Allah yaitu SURGA atau NERAKA.
Insya Allah kita akan coba posting seluk beluk Surga dan Neraka dalam 2x postingan. dan untuk postingan kali ini, terlebih dahulu kita akan coba bahas tentang Surga, siapa saja calon penghuninya dan kenikmatan - kenikmatan apa saja yang ada disana. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
makna surga
Surga atau al-jannah artinya kebun yang banyak pohonnya dan dipagari dengan pohon dunia atau kampung akherat yang penuh dengan kenikmatan (Mu'jam Al-Wasith 1/140)
Syeikh Muhammad At-Tuwaijiri berkata Surga adalah kampung keselamatan yang Allah janjikan untuk orang yang beriman di akherat nanti.
Nama surga
Nama surga banyak sekali, antara lain : Jannah (QS:An Nisa'-13), Al-Firdaus (QS:Al Kahfi-107), Aden (QS:Shad 49-50), Al-Khuldi (QS:Al Furqan-15), An Na'im (QS:Luqman-8), Al-Makwa (QS As Sajdah-19) dan As Salam (QS:Al An'am-127)
Tempat surga
Surga tempatnya diatas langit, atapnya Arsy, sebagaimana yang tercantum dalam QS: Adz Dzariat-22 dan An Najm:13-15.
Surga memiliki derajat, sedangkan yang paling istimewa adalah Al-Firdaus.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rosulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Sesungguhnya surga ada seratus derajat, Allah memperxiapkan untuk mujahid fi sabilillah, antara satu dan yang lain seperti antara langit dan bumi, maka jika kamu memohon kepada Allah, mintalah surga firdaus, karena dia yang paling baik dan paling tinggi, aku melihat atapnya Arsy Ar Rohman, darinya memancar sungai – sungai surga. (HR Bukhari 3/1028)
Penyebab masuk surga
Diantara penyebab yang menjadikan orang masuk surga adalah amal sholihnya.
Allah berkata : 'Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal – amal yang dahulu kamu kerjakan (QS Az Zukhruf-72)
namun amal sholeh semata – mata belum menjamin orang masuk surga, tetapi karena rahmat Allah yang sangat besar yang diberikan kepada hambaNya yang beriman sekalipun iman dan amal sholeh mereka belum memadai.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rosulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Dekatkanlah dirimua kepada Allah dan istiqomahlah didalam (beramal dan berbicara)! Ketahuilah sesungguhnya tidaklah salah seorang diantara kamu akan selamat (dari adzabNya) disebabkan amalnya.” Mereka berkata : Engksu juga (wahai Rasulullah)?” Beliau menjawab : Saya juga tidak selamat, hanya saja Allah melimpahkan Rahmat dan keutamaan dariNya kepadaku. (HR Bukhari 4/2147 dan Muslim 4/2171)
Calon penghuni Surga
Untuk meraih kenikmatan surga tidaklah semudah apa yang diinginkan manusia, tetapi harus menjalani ujian yang berat, beramal shalih, dan bersabar menahan hawa nafsu.
Allah berkata : Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang – orang yang berjihad diantaramu, dan belum nyata orang – orang yang sabar. (QS. Ali Imran: 142)
Jalan menuju surga diliputi dengan amalan yang dibenci oleh hawa nafsu, sedangkan neraka sebaliknya.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, : Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda: Ditutup neraka denga syahwat dan ditutup surga dengan perkara yang dibenci (HR Bukhari 5/2379)
Al Imam Munawi berkata : “Surga ditutup dengan perkara yang dibenci maksudnya ditutup dengan perintah Allah yang itu merupakan beban dan berat bagi dirinya. Sedangkan perintah ada kalanya fi;liyah (harus dikerjakan) atau tarkiyah (harus ditinggalkan). Adapun fi'liyah seperti menjalankan ibadah dengan cara yang benar dan istiqomah. Tarkiyah seperti menjauhi perkataan atau perbuatan yang dilarang. Itu semua disebut perkara yang dibenci karena berat bagi yang mengamalkannya. (Faidhul Qadir 3/373)
Bila kita ingin meraih surga, maka dunia bagi kita adalah penjara, tidak semua yang kita inginkan boleh dilakukan, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam :
“Dunia penjara bagi orang mukmin, surga bagi orang kafir. (HR. Muslim 4/2272)
Adapun orang yang akan menempati surga sebagai berikut:
  1. Ahli Tauhid
Yaitu orang yang hanya beribadah kepada Allah, menjauhkan kemusyrikan dan beribadah dengan cara yang dicontohkan oleh RosulNya.
Dari Abu Dzar dia berkata, Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : Jibril berkata kepadaku, “ Siapa saja dari umatmu yang meninggal dunia, sedangkan dia tidak menyekutukan Allah sedikitpun maka dia akan masuk surga atau tidak masuk neraka (HR. Bukhari 3/1178)
  1. Menjauhi sarana kemusyrikan
Orang yang masuk surga istimewa tanpa dihisab adalah orang yang menjauhi hal – hal yang memungkinkan ada benih kemusyrikan. Malaikat Jibril berkata kepada Nabi :
Mereka adalah umatmu, dan mereka tujuh puluh ribu yang mendahului mereka masuk surga tanpa dihisab dan tanpa merasakan siksa. Lalu aku (Nabi) beertanya : “Apa sebabnya?” Jibril menjawab, “Mereka tidak bertato, tidak minta diruqyah, tidak mengatakan sial karena sesuatu, hanya kepada Rabbnya mereka bertawakal.” (HR. Bukhari 5/2170)
  1. Senantiasa beramal sholih
Tauhid seseorang akan terwujud bila disertai dengan peningkatan iman yaitu dengan senantiasa beramal shalih, mengamalkan yang wajib dan sunnah serta menjauhi larangan Allah baik yang bersifat haram, makruh atau hal lain yang tidak ada gunanya, itulah penghuni surga.
Allah berkata : Dan orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal – amal yang shalih, kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesaggupannya, mereka itulah penghuni – penghuni surga, mereka kekal didalamnya (QS. Al-A'raf:42)
  1. Mengimani perkara ghaib
Umar Bin Khaththab Radhiallahu anhu, berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : Sesungguhnya tidaklah masuk surga melainkan orang yang beriman (HR. Muslim 1/107)
  1. Selalu istighfar dan beramal shalih
orang yang masuk surga adalah orang yang selalu beristighfar dan bertaubat ketika melakukan dosa dan segera mengganti denga amal shalih sebagaimana firmanNya :
Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun (QS. Maryam: 60)
  1. Zuhud dalam urusan dunia
Banyak ayat yang menjelaskan bahwa orang melalaikan surga karena bergelut dan tamak didalam urusan dunia, seperti disebutkan didalam surat At-Takatsur dan Al-Humazah. Sebaliknya orang yang miskin yang bersabar dan beramal shalih mereka masuk surga sebagaimana umumnya pengikut para utusan Allah.
Harisah bin Wahab Radhiallahu anhu, mendengar Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : Maukah kamu sekalian kuberitahukan siapa penduduk surga? Mereka menjawab, “ Tentu ya Rasulullah! “ Sabda beliau, “ Orang yang dha'if bila dihina orang, lalu dia bersumpah dengan menyebut nama Allah dan berdoa kepadaNya maka doanya sungguh diperkenankan oleh Allah.” (HR. muslim 4/2190)
  1. Pemimpin yang adil, pemurah, penyantun, berakhlaq mulia
Dari Iyadh bin Himar Radhiallahu anhu,, sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
Penduduk surga ada tiga : pemimpin yang adil, pemurah, bertindak sesuai dengan hukum, dan orang yang penyantun, berhati lembut kepada setiap kerabat dan orang muslim dan orang dhaif yang menjaga diri dari perkara yang haram, punya keluarga banyak tidak menghaendaki kekayaan (HR. Muslim 4/2197)
  1. Pengkafil (pengurus) anak yatim
Abu Hurairah Radhiallahu anhu berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : Pengurus anak yatim, anaknya sendiri atau anak orang lain, saya dan dia di surga seperti dua jari ini (HR. Muslim 4/2287)
Masih banyak lagi amalan yang mengantarkan insan menuju surga, adapun secara global adalah mengamalkan perintah dan meninggalkan laranganNya.

Kenikmatan surga
Adapun kenikmatan surga yang akan diraih oleh orang yang beriman dan beramal shalih banyak sekali, sulit diceritakan karena tak terhitung banyaknya, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam :
Allah berkata : Aku persiapkan bagi hambaKu yang shalih kenikmatan yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, dan tidklah terbayang sebelumnya oleh akal manusia, kebenaran itu ada pada kitab Allah: Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam - macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (QS. As-Sajdah:117). (HR. Bukhari 3/1185 dan Muslim 4/2175 bersumber dari Abu Hurairah)
Nabi menjelaskan bandingan kenikmatan di surga dengan di dunia :
Tempat Cemeti di Surga itu lebih baik daripada dunia seisinya (HR. Bukhari 3/1187 bersumber dari Sahl bin Sa'ad As-Saidi)
Jika tempat cemetinya saja lebih baik daripada dunia dan seisinya, lantas bagaimana dengan kenikmatan lainnya?.
Adapun diantara macam kenikmatannya sebagai berikut :
  1. Mendapatkan isteri yang cantik
Penduduk surga akan dihibur dengan gadis belia, berumur sebaya (QS. An-Naba';33), dia tidak mengluarkan darah haid dan kotoran apapun (lihat Al-Baqoroh:25)
  1. Hidup kekal penuh dengan nikmat lahir batin
Sebagaimana dijelaskan didalam surat Al-Kahfi:107, lihat Ad-Dukhan:56.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : Siapa yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah, pakaiannya tidak pernah cacat kepemudaannya tidak pernah sirna (HR. Muslim 4/2181)
  1. Melihat Allah
Penduduk surga tatkala beribadah kepada Allah di dunia belum pernah melihat Allah, maka di Akherat akan diberi kesenangan melihat Allah seperti yang disebutkan didalam surat Al-Qiyamah: 22-23
Dari Jarir bin Abdillah Radhiallahu anhu, dia berkata, “Pada suatu malam kami duduk bersama Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam , tiba – tiba beliau melihat bulan purnama malam keempatbelas, beliau bersabda, “Sesungguhnya kamu akan melihat Rabbmu seperti kamu melihat bulan ini, kalian tidak terhalangi untuk melihatNya. Jika kamu mampu, janganlah kamu lalaikan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.” kemudian Nabi membacakan ayat, “Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu sebelum muncul matahari dan sebelum tenggelam.” (HR. Bukhari 1/203 dan Muslim 1/439)
  1. Menempati bangunan yang indah
Adapun untuk mengetahui keindahan bangunan surga, perhatikan hadits dibawah ini :
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, dia berkata, Kami bertanya, “Wahai Rasulullah!, bagaimana bangunan surga?” Beliau menjawab, “Batanya dari perak dan emas, luluhnya dari minyak misik yang semerbak baunya, batunya dari mutiara dan permata yakut, pasirnya dari za'faran,. Siapa yang masuk merasa nikmat, puas, kekal, tidak mati, tidak rusak pakaiannya, tetap muda, tidak punah.” (HR. Tirmidzi 4/672, Ahmad 2/304, dll)
Atapnya dari mutiara dan harum tanahnya. Rasulullah bersabda :
Lalu aku dimasukkan ke surga, ternyata di dalamnya ada kubah dari mutiara dan ternyata tanahnya dari misik (HR.Bukhari 1/136)
  1. Jasadnya bersih dari kotoran
Wajah mereka cerah, tidak mengeluarkan kotoran berupa ludah, ingus, kencing dan buang air besar, keringatnya berupa minyak kasturi, tetap sehat, tidak pernah sakit, tetap muda, tidak menjadi tua, penuh dengan nikmat, kekal selamanya dan dihibur dengan isteri – isteri yang cantik lagi baik hatinya.
Abu Hurairah Radhiallahu anhu, berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
Rombongan mula – mula masuk surga, mukanya bagaikan bulan purnama. Mereka tidak meludah, tidak buang igus dan tidak berak. Bejana dan sisir mereka dari emas dan perak, pedupaan mereka dari aluwah (kayu garahu yang harum), keringat mereka bagaikan kasturi, masing – masing memiliki dua isteri yang cantik kedua betisnya tembus pandang, sehingga kelihatan sumsumnya dibalik kulit karena sangat indah, mereka tidak bertengkar dan tidak salaing marah, hati mereka bersatu bertasbih kepada Allah mulai pagi sampai petang (HR. Muslim 4/2180)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda, Mereka dipanggil, “Sesungguhnya bagimu tetap sehat, maka kamu tidak akan sakit selamanya, kamu hidup selamanya, kamu tidak akan mati selamanya, kamu tetap muda tidak akan menjadi tua selamnya, sesungguhnya kamu diberi nikmat, tidaklah kamu merasa kesulitan, “Maka itulah firmanNya : Dan diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan (QS. Al-A'raf:34). (HR. Bukhari 1/18 dan Muslim 4/2182)
  1. Disediakan kemah yang indah
Allah menyediakan kemah yang luas untuk penduduk surga aga bercumbu rayu melampiaskan kesenangannya kepada sekian banyak isterinya bergiliran dengan hati yang bersih dan puas.
Dari Abu Bakar bin Abdillah bin Qais, dari ayahnya dari Nabi, Beliau bersabda :
Sesungguhnya orang mukmin di surga memiliki kemah terbuat dari sebuah mutiara yang berlubang, panjangnya 60 mil, didalamnya disediakan beberapa isteri, datang secara bergiliran, tidaklah satu sama lain saling menampakkan dirinya. (HR Muslim 4/2182)
  1. Disediakan pasar untuk menghibur dia dan istrinya
Dari Anas bin Malik Radhiallahu anhu, sesungguhnya Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
Sesungguhnys di surga terdapat pasar, yang didatangi penduduk surga setiap hari jumat. Angin bertiup dari sebelah utara, menyentuh muka dan pakaian mereka, menyebabkan muka dan pakaiannya bertambah cantik, tampan dan indah. Ketika pulang ke rumah didapatinya isteri mereka bertambah cantik dan indah. Kata mereka kepada isterinya, “ Engkaua sungguh tambah cntik dan pakaiannya tambah indah sepeninggalku.” Jawab isterinya, “Engkau demi Allah tambah tampan dan pakaianmu tambah indah pula sekembalimu.” (HR. Muslim 4/2178)
  1. Diberi kemampuan bersetubuh berulangkali
Ketahuilah bahwa kenikmatan dunia yang menjadi idaman bagi kaum pria dan wanita yang tua apalagi yang muda adalah bagaimana mampu melampiaskan syahwatnya dengan puas sesuai dengan keinginannya. Namun nikmat dunia terbatas, manusia hanya punya keinginan, kemampuan tidak ada. Hal ini hanya terpenuhi di surga.
Imam Tirmidzi berkata, “Bab dalil yang menjelaskan kemampuan jimak bagi ahli surga.” lalu membawakan hadits dibawah ini.
Dari Anas Radhiallahu anhu, dari Nabi, Beliau bersabda, “Orang yang beriman di surga diberi kekuatan senggama dengan isterinya demikian demikian. Ada yang berkata, “Wahai Rasulullah apakah dia mampu? Beliau menjawab, “Ia diberi seratus kekuatan.” (HR. Tirmidzi 4/677)
  1. Diberi Umur muda
Umur muda adalah umur yang sangat indah bagi insan, sempurna akal, kuat segala – galanya, kuat fisik, kuat makan dan minum, kuat bersenggama. Allah menyediakan umur ini untuk penghuni surga agar menikmati segala kenikmatan di surga sebagai imbalan amal dan rahmat Allah kepada hambaNya.
Dari Muadz bin Jabal Radhiallahu anhu, Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda, “Ahli surga masuk surga, berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak berumur 30 tahun atau 33 tahun (HR. Ahmad 5/232, dll )
  1. Disediakan kamar penuh dengan pemandangan indah
Dari Abu Said Al-Khudri Radhiallahu anhu, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam :
Sesungguhnya penduduk surga kelak akan melihat sebuah kamar diatas mereka, seperti kamu melihat sebuah bintang bercahaya gemerlapan jauh diufuk timur dan barat karena perbedaan penduduk mereka. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah apakah itu hanya tempat para Anbiya' (Nabi – Nabi) ?”. Beliau menjawab, “Ya Demi Allah yang diriku ditanganNya, dan untuk kaum yang beriman kepada Allah dan RasulNya dan mempercayai para utusan.” (HR. Tirmidzi 4/690)
  1. Makan dan minum tapi tidak buang air
Inilah keistimewaan di surga yang sukar dicari di dunia. Dari Jabir, saya mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum didalamnya, tetapi mereka tidak meludah, tidak kencing, tidak berak, tidak membuat ingus. Para sahabat bertanya, “Bagaimana makanan yang mereka makan,? Beliau menjawab, “Keluar dari sendawa yang baunya harum seperti bau kasturi lalu mereka membaca tasbih dan tahmid sebanyak tarikan nafas kalian.” (HR. Muslim 4/2180)

Demikianlah sebagian kenikmatan surga yang dapat kami tulis, masih banyak lagi kenikmatan lain yang berupa kebun, sungai dan yang lainnya. Silahkan membaca surat yang pendek dan menengah dan kitab Al-Jami' dan Sunan.

Diambil dari Tulisan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron di Majalah Al-Furqan Edisi 12 Tahun IV Rajab 1426


Tidak ada komentar:

Posting Komentar