Kamis, 22 November 2012

Eh... Siapa yang meninggal Mas?

Walaupun seram, tapi kematian pasti akan datang kepada kita semua. Saya pernah baca, bahwa di seluruh dunia ini, setiap 1 detik ada 1,5 orang yang meninggal. Dengan kata lain dalam 2 detik, ada 3 orang meninggal. Dengan berbagai sebab, ketuaan, penyakit, bencana maupun perang..
Bila Bapak, Ibu, aa, teteh, mas, mbak, sudah membaca sampai paragraph ini, berarti sudah melewati 60 detik sejak awal masuk BJINET, dan itu berarti sudah ada 90 orang di seluruh belahan dunia ini yang meninggal ...
Kematian pasti datang kepada kita, cepat atau lambat ...
Apa yang bisa kita lakukan?
Nothing ...
Kita hanya bisa mengisi hidup kita dengan sesuatu, hingga akhirnya malaikat maut datang menjemput kita. Mengisi dengan apa? Itulah pilihan kita sendiri.
Bisa mengisinya dengan biasa-biasa saja. Bagaimana maksudnya biasa-biasa saja? Ya begini, bangun pagi, berangkat kerja, mengerjakan tugas-tugas rutin, pulang kerja, tidur ... begitu seterusnya ... hingga akhirnya saat kita meninggal, beberapa orang membicarakan kita ...
“Eh, si A meninggal ...”
“A ... A yang mana ya?”
“Itu, A yang di blok X, yang sering bareng si C kalau berangkat kerja ...”
“Oh ... A yang itu ... iya ya ... kasian amat ya, kenapa meninggal?”
“Penyakit, biasalah ... hari gini ... bla bla bla ...”
Sedih ya ... kita tidak terlalu dikenal, bahkan dikenalnya karena kita dekat dengan seseorang. Mengapa bisa begitu? Karena tidak ada sesuatu yang istimewa yang kita berikan pada lingkungan. Kita hanya memikirkan diri sendiri. Kita hanya menjadi orang yang biasa saja. Hingga saat kita meninggal, tidak ada yang merasa kehilangan kita ...

Atau mau diisi dengan kejahatan? Hii ... siapa juga yang mau?? Eh tapi, siapa tau ada percakapan begini saat kita meninggal ...
“Eh, kenal A kan ?”
“Ya kenal lah ... Emang kenapa?”
“Si A meninggal!”
“Akhirnya meninggal juga tuh orang ...”
“Iya, dunia damai dah rasanya gak ada dia. Bla bla bla ...”
Wahhh ... jangan sampai deh kita di omongin seperti itu kalau meninggal ... memang dikenal sih, tapi dikenal karena sifat-sifat kita yang buruk ...
Atau mau yang seperti ini?
“A meninggal ...”
“Innalilahi wa’ina ilaihi rojiun ... kenapa??”
“Serangan jantung tadi pas kerja bakti di Majelis Ta'lim”
“Mengapa ya orang baik selalu cepat meninggalnya? Padahal baru aja kemaren sore dia Bantu saya saat saya kesusahaan ... Semoga semua amalnya diterima ya ...”
“Iya, dia juga dulu pernah Bantu saya, waktu bla bla bla ...”
Hmmm ... indah ya!
Kita memang tidak pernah bisa menghindar dari kematian. Nah saat Bapak, Ibu, aa, teteh, mas, mbak, sudah sampai pada paragraf ini, berarti sudah sekitar 270 orang meninggal dunia ... kita hanya tinggal menunggu waktu dan bergabung dengan barisan almarhum yang sudah lebih dulu pergi ...
Mumpung belum terlambat, kita masih ada waktu untuk mengisinya dengan memberikan yang terindah bagi lingkungan kita, sehingga ketika kita pergi banyak yang merasa kehilangan dan semua mengenang kita dengan tersenyum ...
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar