Walaupun seram, tapi
kematian pasti akan datang kepada kita semua. Saya pernah baca, bahwa
di seluruh dunia ini, setiap 1 detik ada 1,5 orang yang meninggal.
Dengan kata lain dalam 2 detik, ada 3 orang meninggal. Dengan
berbagai sebab, ketuaan, penyakit, bencana maupun perang..
Bila Bapak, Ibu, aa,
teteh, mas, mbak, sudah membaca sampai paragraph ini, berarti sudah
melewati 60 detik sejak awal masuk BJINET, dan itu berarti sudah ada
90 orang di seluruh belahan dunia ini yang meninggal ...
Kematian pasti datang
kepada kita, cepat atau lambat ...
Apa yang bisa kita
lakukan?
Nothing ...
Kita hanya bisa mengisi
hidup kita dengan sesuatu, hingga akhirnya malaikat maut datang
menjemput kita. Mengisi dengan apa? Itulah pilihan kita sendiri.
Bisa mengisinya dengan
biasa-biasa saja. Bagaimana maksudnya biasa-biasa saja? Ya begini,
bangun pagi, berangkat kerja, mengerjakan tugas-tugas rutin, pulang
kerja, tidur ... begitu seterusnya ... hingga akhirnya saat kita
meninggal, beberapa orang membicarakan kita ...
“Eh, si A meninggal
...”
“A ... A yang mana ya?”
“Itu, A yang di blok X,
yang sering bareng si C kalau berangkat kerja ...”
“Oh ... A yang itu ...
iya ya ... kasian amat ya, kenapa meninggal?”
“Penyakit, biasalah ...
hari gini ... bla bla bla ...”
Sedih ya ... kita tidak
terlalu dikenal, bahkan dikenalnya karena kita dekat dengan
seseorang. Mengapa bisa begitu? Karena tidak ada sesuatu yang
istimewa yang kita berikan pada lingkungan. Kita hanya memikirkan
diri sendiri. Kita hanya menjadi orang yang biasa saja. Hingga saat
kita meninggal, tidak ada yang merasa kehilangan kita ...
Atau mau diisi dengan
kejahatan? Hii ... siapa juga yang mau?? Eh tapi, siapa tau ada
percakapan begini saat kita meninggal ...
“Eh, kenal A kan ?”
“Ya kenal lah ... Emang
kenapa?”
“Si A meninggal!”
“Akhirnya meninggal
juga tuh orang ...”
“Iya, dunia damai dah
rasanya gak ada dia. Bla bla bla ...”
Wahhh ... jangan sampai
deh kita di omongin seperti itu kalau meninggal ... memang dikenal
sih, tapi dikenal karena sifat-sifat kita yang buruk ...
Atau mau yang seperti
ini?
“A meninggal ...”
“Innalilahi wa’ina
ilaihi rojiun ... kenapa??”
“Serangan jantung tadi
pas kerja bakti di Majelis Ta'lim”
“Mengapa ya orang baik
selalu cepat meninggalnya? Padahal baru aja kemaren sore dia Bantu
saya saat saya kesusahaan ... Semoga semua amalnya diterima ya ...”
“Iya, dia juga dulu
pernah Bantu saya, waktu bla bla bla ...”
Hmmm ... indah ya!
Kita memang tidak pernah
bisa menghindar dari kematian. Nah saat Bapak, Ibu, aa, teteh, mas,
mbak, sudah sampai pada paragraf ini, berarti sudah sekitar 270 orang
meninggal dunia ... kita hanya tinggal menunggu waktu dan bergabung
dengan barisan almarhum yang sudah lebih dulu pergi ...
Mumpung belum terlambat,
kita masih ada waktu untuk mengisinya dengan memberikan yang terindah
bagi lingkungan kita, sehingga ketika kita pergi banyak yang merasa
kehilangan dan semua mengenang kita dengan tersenyum ...
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar