Akhir kehidupan seorang hamba di
dunia yang fana ini merupakan perkara yang sangat agung, karena setelah
melewati fase akhir kehidupannya di dunia, ia akan memasuki babak baru
berupa fase kehidupan akherat.
Kampung akherat merupakan kampung
yang abadi, setiap orang akan dibalas terhadap amalannya. Hari yang tiada
guna harta dan anak – anak. Hanya ada dua jalan baginya surga atau neraka.
Semuanya itu tergantung dari akhir kehidupannya di dunia.
Rosulullah Sholallahu 'alaihi Wassalam
bersabda : Amalan itu tergantung pada akhirnya ( HR. Bukhori :6607)
Berangkat dari itu, kegelisahan
seorang hamba dan kekhawatiran terhadap akhir kehidupannya pasti dialami
oleh setiap insan.
Hanyalah orang -orang yang Alloh
berikan Taufik yang akan berusaha sekuat tenaga untuk senantiasa beramal
sholeh dan memperbanyak merendahkan diri kepada dzat yang Maha Kuasa. Berusaha
agar tetap istiqomah dijalanNya, mati dan bertemu Allah Subhanahu Wa Ta'ala
dalam keadan beriman.
Adapun orang – orang yang sombong
dan angkuh, orang – orang yang gemar maksiat, berbuat dosa dan berpaling
dari jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, mereka malah asyik dengan hawa
nafsu setan. Lalai dan terbuai dengan kehidupan dunia, tenggelam dengan
kesenangan yang semu, menyangka bahwa tidak ada yang mematikannya kecuali
masa, menjadikan dunia tempat berfoya – foya tidak akan mati dan kekal
bahagia selamanya, sampai – sampai mengatakan : “ kecil dimanja, muda
foya – foya, tua kaya raya, mati masuk surga.” Inna Lillahi Wa
Inna Ilaihi Roji'un.
Oleh karena itu, hendaklah setiap
orang menyadari bahwa hati manusia selalu berubah – ubah, orang yang tadinya
taat dan beriman tidak mustahil suatu hari nanti ia akan menjadi orang
yang bejat dan bermaksiat. Demikian pula orang yang bermaksiat jangan kira
ia akan terus demikian, mungkin Allah akan memberikan hidayah dan mematikannya
dalam keadaan baik.
Waspadalah dengan akhir kehidupan
kita masing -masing, berdoalah kepada Allah agar senantiasa istiqomah dalam
ketaatan hingga akhir hayat.
Rosulullah bersabda : Sesungguhnya
hati anak Adam diantara dua jemari dari jari jemari Allah, bagaikan hati
yang satu. Ia mampu membolak – balikkan sesuai kehendakNya. Lalu Nabi
berdoa, “Ya Allah Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati – hati
kami untuk mentaatiMu” (HR. Muslim : 2654)
Makna Husnul Khotimah
Mengakhiri kehidupan dalam keadaan
baik atau biasa disebut dengan Husnul Khotimah merupakan dambaan setiap
orang. Husnul Khotimah adalah seorang hamba diberi taufiq sebelum matinya
untuk menahan diri dari perkara yang dimurkai Allah, bertaubat dari dosa
dan maksiat, mengerjakan ketaatan dan kebaikan kemudian ia mati dalam keadaan
demikian.
Rosulullah bersabda : Dari Anas
bin Malik bahwasannya Rosulullah bersabda : “Apabila Allah menghendaki
kebaikan seorang hamba, Allah menjadikannya orang yang beramal”. Para
sahabat bertanya: “Bagaimana dia akan beramal? Rosulullah menjelaskan:
“Allah memberinya taufik untuk beramal sholeh sebelum matinya”. (HR.Ahmad
3/106 dll).
Tanda – Tanda Husnul Khatimah
1. Ridha dan rahmat Allah baginya
Allah berkata dalam Surat Fushilat:30
: Sesungguhnya orang – orang yang mengatakan Rabb kami ialah Allah kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
dengan mengatakan : janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa
sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu.
2. Mengucapkan kalimat tauhid
Berdasarkan hadits: “Barangsiapa
yang akhir perkataannya Laa Ilaaha Illa Allah masuk surga (HR. AbU Dawud:3116).
3. Meninggal dengan dahi berkeringat
Rasulullah bersabda : “Matinya
seorang mukmin dengan berkeringat dahinya (HR.Tirmidzi:982)
4. Meninggal dunia pada hari Jum'at
atau malamnya
Berdasarkan hadits: Tidaklah seorang
muslim meninggal pada hari Jum'at atau malamnya melainkan Allah menjaganya
dari fitnah kubur” (HR.Tirmidzi:1074, dll)
5. Mati syahid di medan pertempuran
Alllah berkata : Janganlah kamu
mengira bahwa orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup
disisi Rabb mereka dengan mendapat rizki. Merka dalam keadaan gembira disebabkan
karunia Allah yang diberikannya kepada mereka. Dan merka bergirang hati
terhadap orang – orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul
mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih
hati. (QS. Ali Imran : 169-170)
6. Meninggal dunia karena penyakit
tha'un, sakit perut, tenggelam, tertimpa bangunan, terbakar, saat mengandung.
Rasulullah bersabda : Orang yang
mati syahid ada lima: orang yang tertimpa penyakit tha'un, penyakit perut,
orang yang tenggelam, tertimpa bangunan dan yang mati di medan perang.
(HR.Bukhori:2829, Muslim:1914).
Rosulullah juga bersabda : Syahadah
ada tujuh selain yang terbunuh dijalan Allah. Orang yang tertimpa penyakit
tha'un adlah syahid, orang yang tenggelam syahid, orang yang sakit semacam
TBC syahid, orang yang sakit perut syahid, orang yang terbakar syahid,
orang yang tertimpa bangunan syahid dan wanita yang mati sedang mengandung
syahid (HR.Abu Dawud:3111, dll)
7. Mati mempertahankan harta, keluarga,
agama dan jiwa
Rosulullah bersabda : Siapa yang
terbunuh membela hartanya maka dia syahid (HR.Bukhori:2480, Muslim:141)
Sabdanya yang lain : Siapa yang
terbunuh membela hartanya maka dia syahid, siapa yang terbunuh membela
agamanya adalah syahid, siapa yang terbunuh membela jiwanya adalah syahid
dan siapa yang terbunuh membela keluarganya adalah syahid. (HR.Abu Dawud:4772,
dll)
8. Meninggal dalam keadaan beramal
sholeh
Berdasarkan hadits : Barangsiapa
yang mengucapkan Laa Ilaaha Illa Allah ikhlas karena Allah, dan hidupnya
diakhiri dengan mengucpkan kalimat tersebut, maka ia masuk surga. Siapa
yang puasa ikhlas karena Allah dan mati dalam keadaan demikian, maka ia
masuk surga. Siapa yang shadaqah ikhlas karena Allah dan mati dalam keadaan
demikian maka ia masuk surga (HR.Ahmad 5/391)
Wahai saudara yang beriman, terlihatnya
tanda – tanda husnul khotimah pada diri seseorang tatkala matinya, tidaklah
lantas boleh memastikan bahwa ia termasuk penghuni surga, tetapi itu hanyalah
kabar gembira baginya. Demikian pula tidak nampaknya tanda – tanda husnul
khotimah pada seseorang bukan berarti ia tidak sholeh, karena semua ini
termasuk perkara ghaib.
Kiat meraih husnul khatimah
Termasuk sebab yang paling besar
untuk mendapatkan husnul khotimah adalah dengan senantiasa menjalankan
ketaatan dan ketakwaan kepada Allah, merealisasikan tauhid, menjauhkan
keharaman Allah, bersegera taubat dan kembali kepadaNya. Kemudian hendaklah
seseorang berdoa dengan sungguh -sungguh kepada Allah agar ia dimatikan
dalam keadaan beriman dan takwa, serta jangan lupa untuk mengerahkan
segala usaha untuk memperbaiki diri, baik yang zhahir maupun batin. Niatnya
selalu terarahkan untuk mewujudkan hal itu. Karena sebuah sunnatullah,
Allah akan memberi taufik kepada pencari kebenaran dengan memudahkannya
untuk beramal ketaatan, meneguhkan diatas ketaatan hinga ia mati dalam
keadaan demikian.
Alloh berkata : Adapun orang –
orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang
mudah. (QS. Al-Lail : 5-7)
Diambil dari majalah Al-Furqon
Edisi:12 Tahun IV Rajab 1426H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar