أعوذ بالله من الشيطان الرجيم - اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ
بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ
مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ
وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Aku berlindung kepada
Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Baqarah:
255). [1]
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ
يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ
غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ
حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ
الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
Dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah,
Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia
tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang
setara dengan Dia. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh, dari
kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan
dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. Dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku
berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sem-bahan manusia, dari kejahatan
(bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam
dada manusia, dari jin dan manusia.
[2]
أَصْبَحْنَا
وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا
بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا
بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah,
segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah
Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian.
Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu
kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari
kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlin-dung
kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan! Aku berlindung
kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.”[3]
اَللَّهُمَّ
بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ
وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu
pagi, dan dengan rahmat dan perto-longanMu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat
dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu
kebangkitan (bagi semua makhluk).”
[4]
اَللَّهُمَّ أَنْتَ
رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ،
أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ
فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Engkau, Engkau-lah yang
mencip-takan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku
denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku
mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni
dosa kecuali Engkau.”[5]
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ
وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ
لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ. (4×)
“Ya Allah! Sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan
Engkau, malaikat yang memikul arasyMu, malai-kat-malaikat dan seluruh
makhlukMu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada Tuhan yang berhak
disem-bah kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiMu dan sesungguhnya
Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca empat kali
waktu pagi dan sore).[6]
اَللَّهُمَّ
مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ
لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
“Ya Allah! Nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di
antara makhlukMu di pagi ini adalah dariMu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu
bagi-Mu. BagiMu segala puji dan kepadaMu panjatan syukur (dari seluruh
makhluk-Mu).”[7]
اَللَّهُمَّ
عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ
عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ
بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. (3×)
“Ya Allah! Selamatkan tubuhku (da-ri penyakit dan yang tidak aku
inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau
sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tiada
Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Eng-kau.
Ya Allah! Sesungguhnya aku berlin-dung kepadaMu dari kekufuran dan
kefakiran. Aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Engkau.” (Di-baca tiga kali di waktu pagi dan
sore).[8]
حَسْبِيَ
اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ
الْعَظِيْمِ. (7×)
“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada Tuhan
(yang ber-hak disembah) kecuali Dia, kepadaNya aku bertawakal. Dia-lah Tuhan
yang menguasai ‘Arsy yang agung.” (Dibaca tujuh kali
waktu pagi dan sore).[9]
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ. اَللَّهُمَّ
احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ
شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ
تَحْتِيْ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di
dunia dan akhirat. Ya Allah, sesung-guhnya aku memohon kebajikan dan
keselamatan dalam agama, dunia, ke-luarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah
auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku
dari rasa takut. Ya Allah! Peli-haralah aku dari muka, belakang, ka-nan, kiri
dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMu, agar aku tidak disambar dari
bawahku (oleh ulat atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain).”[10]
اَللَّهُمَّ عَالِمَ
الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ
وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ
سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
“Ya Allah! Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai
Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang hak kecuali Engkau. Aku berlin-dung
kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung
kepadaMu) dari berbuat ke-jelekan terhadap diriku atau menyeret-nya kepada
seorang muslim.”[11]
بِسْمِ
اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. (3×)
“Dengan nama Allah yang bila dise-but, segala sesuatu di bumi
dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Ma-ha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (Dibaca tiga kali).[12]
رَضِيْتُ بِاللهِ
رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
نَبِيًّا. (3×)
“Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad
sebagai nabi (yang diutus oleh Allah).” (Dibaca tiga kali).[13]
يَا
حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
“Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri
(tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan,
perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap
mata (tan-pa mendapat pertolongan dariMu).”[14]
أَصْبَحْنَا
وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ،
وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا
بَعْدَهُ.
”Kami masuk pagi, sedang
kerajaan hanya milik Allah, Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, sesungguhnya
aku me-mohon kepadaMu agar memperoleh ke-baikan, pembuka (rahmat), pertolongan,
cahaya, berkah dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kpadaMu dari kejelekan
apa yang ada di dalamnya dan keja-hatan sesudahnya.”[15]
أَصْبَحْنَا
عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا
إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.
“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama
Nabi kita Muhammad n, dan agama ayah
kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong
orang-orang musyrik.”[16]
سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ. (100×)
لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
(10× أو 1× عند الكسل)
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan
dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca
sepuluh kali, atau cukup sekali dalam keadaan malas).[18]
لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. (100×
إذا أصبح)
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang
berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca seratus
kali setiap pagi hari).[19]
سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ
وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ. (3× إذا أصبح)
“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhlukNya, sejauh
kerela-anNya, seberat timbangan arasyNya dan sebanyak tinta tulisan
kalimatNya.” (Dibaca tiga kali setiap pagi hari).[20]
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً
مُتَقَبَّلاً. (إذا أصبح)
Ya Allah,
sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang
diterima. (Dibaca pagi hari). [21]
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. (100× في
اليوم)
أَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. (3×
إذا أمسى)
Aku
berlindung dengan kalimat-kali-mat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk
yang diciptakanNya. (Dibaca 3 kali pada sore hari). [23]
اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ. (10×)
[1]
“Barangsiapa membaca kalimat ini ketika pagi hari, maka ia dijaga dari
(ganguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore
hari, maka ia dijaga dari (ganguan) jin hingga pagi hari.” HR. Al-Hakim, 1/562.
Al-Albani berpendapat hadits tersebut shahih dalam Shahih At-Targhib wat
Tarhib 1/273 dan beliau menisbatkan hadits tersebut kepada An-Nasa’i dan
Ath-Thabrani, beliau berkata, isnad Ath-Thabrani jayyid’.
[2]
“Barangsiapa membaca tiga surat
tersebut tiga kali setiap pagi dan sore hari, maka itu (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala
sesuatu.” HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidzi 5/567 dan lihat Shahih
At-Tirmidzi 3/182.
[3]
HR. Muslim 4/2088.
Kalau
sore hari membaca:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى
الْمُلْكُ لِلَّهِ (dst.)
Kalau sore hari membaca:
رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ
مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا.
[4].
HR. At-Tirmidzi 5/466, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/142.
Kalau sore hari
membaca:
اَللَّهُمَّ بِكَ
أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ
الْمَصِيْرُ.
[5]
“Barangsiapa membacanya dengan yakin ketika sore hari, lalu ia meninggal dunia
pada malam itu, maka ia masuk Surga. Dan demikian juga ketika pagi hari.” HR.
Al-Bukhari 7/150.
[6]
“Barangsiapa membaca doa ini ketika pagi dan sore hari sebanyak empat kali,
maka Allah akan membebaskannya dari api Neraka.” HR. Abu Dawud 4/317,
Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 1201, An-Nasai dalam kitab ‘Amalul
Yaum wal Lailah no. 9 halaman 138, Ibnu Sunni no. 70, Syaikh Abdul Aziz bin
Abdullah bin Baaz menyatakan, bahwa sanad hadits Abu Dawud dan An-Nasai adalah hasan,
lihat juga Tuhfatul Akhyar, halaman 23.
Jika
sore hari membaca:
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَمْسَيْتُ …
[7]
“Barangsiapa yang membacanya di pagi hari, maka sungguh telah bersyukur pada hari
itu. Barangsiapa yang membaca ini di sore hari, maka sung-guh telah bersyukur
pada malam itu.” HR. Abu Dawud 4/318, An-Nasai dalam kitab ‘Amalul Yaumi wal
Lailah no. 7, halaman 137, Ibnu Sunni no. 41, halaman 23 Ibnu Hibban
(Mawaarid) no. 2361. Abdul Aziz bin Baz menyatakan, bahwa sanad hadits tersebut
hasan, lihat Tuhfatul Akhyar, halaman 24.
Jika
sore hari membaca:
اَللَّهُمَّ
مَا أَمْسَى بِيْ …
[8]
HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasai dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.
22, halaman 146, Ibnus Sunni no. 69. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad.
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul
Akhyar, halaman 26.
[9]
“Barangsiapa membacanya ketika pagi dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka
Allah akan mencukupkan baginya dari perkara dunia dan akhirat yang menjadi
perhatiannya.” H.R. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’ dan Abu Dawud
secara mauquf 4/321. Syu’aib dan Abdul Qadir Al-Arnauth berpendapat,
isnad hadits tersebut shahih. Lihat Zaadul Ma’ad 2/376.
[10]
HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332.
[11]
HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat kitab Shahih At-Tirmidzi 3/142.
[12]
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang
membahayakan dirinya.” HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan
Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat,
isnad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.
[13]
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka hak
Allah memberikan keridhaanNya kepadanya pada hari Kiamat.” HR. Ahmad 4/337,
An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68.
Abu Daud 4/418, At-Tirmidzi 5/465 dan Ibnu Baaz berpendapat, hadits tersebut
hasan dalam Tuhfatul Akhyar, hal. 39.
[14]
HR. Al-Hakim, menurut pendapatnya, hadits tersebut adalah shahih, dan Imam
Adz-Dzahabi me-nyetujuinya, lihat kitabnya 1/545, dan Shahih At-Targhib wat
Tarhib 1/273.
[15]
Apabila sore hari, membaca:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ
اللَّيْلَةِ؛ فَتْحَهَا، وَنَصْرَهَا وَنُوْرَهَا، وَبَرَكَتَهَا، وَهُدَاهَا،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا.
HR.
Abu Dawud 4/322 serta Syu’ab dan Abdul Qadir Al-Arnauth dalam Tahqiq Zadul
Ma’ad, 2/273.
[16]
HR. Ahmad 3/406-407, 5/123. Lihat juga Shahihul Jami’ 4/290. Ibnus Sunni
juga meriwayatkannya di ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 34.
[17]
HR. Muslim 4/2071.
[18]
HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah dan Ahmad 4/60. Lihat Shahih At-Targhib wat
Tarhib 1/270, Shahih Abu Dawud 3/957, Shahih Ibnu Majah
2/331, dan Zadul Ma’ad 2/377.
[19]
“Barangsiapa membacanya sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya
(pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus
darinya seratus keburukan, baginya perlindung-an dari setan pada hari itu
hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik
dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.” HR.
Al-Bukhari 4/95; Muslim 4/2071.
[20]
HR. Muslim 4/2090.
[21]
HR. Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 54, dan Ibnu Majah
no. 925. Isnadnya hasan menurut Abdul Qadir dan Syu’aib Al-Arna’uth dalam
tahqiq Zad Al-Ma’ad 2/375.
[22]
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/101, dan Muslim 4/2075.
[23]
“Barangsiapa membaca doa ini pada sore hari sebanyak tiga kali, tidak berbahaya
baginya sengatan (binatang berbisa) pada malam itu”. HR. Ahmad 2/290, An-Nasa’i
dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 590 dan Ibnu Sunni no. 68. Lihat Shahih
At-Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266 dan Tuhfatul Akhyar,
hal. 45.
[24]
“Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali pada pagi hari, dan sepuluh kali
pada sore hari, men-dapatkan syafaatku pada hari Kiamat.” HR. At-Thabrani
melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’ Az-Zawaid 10/120 dan Shahih
At-Targhib wat Tarhib 1/273.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar