206- بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ {سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ
لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا
لَمُنْقَلِبُوْنَ} الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ،
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ
ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ
أَنْتَ.
206. “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci
Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak
mampu menguasainya. Dan sesung-guhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di
hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah!
Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesung-guhnya tidak ada
yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar