267- إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ -أَوْ
أَمْسَيْتُمْ- فَكُفُّوْا صِبْيَانَكُمْ؛ فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ تَنْتَشِرُ
حِيْنَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَخَلُّوْهُمْ، وَأَغْلِقُوا
اْلأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا
مُغْلَقًا، وَأَوْكُوْا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، وَخَمِّرُوْا
آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوْا عَلَيْهَا شَيْئًا،
وَأَطْفِئُوْا مَصَابِيْحَكُمْ.
267.
Apabila kegelapan malam telah tiba -atau
kamu masuk di waktu malam-, maka tahanlah anak-anakmu, sesung-guhnya
setan pada saat itu bertebaran. Apabila malam telah terlewati sesaat, maka
lepaskan mereka, tapi tutuplah pintu dan sebut nama Allah (baca: Bismillaahir
rahmaanir rahiim). Sesung-guhnya setan tidak membuka pintu yang tertutup,
ikatlah gerabamu (tempat air dari kulit) dan sebutlah nama Allah. Tutuplah
tempat-tempatmu dan sebut-lah nama Allah, sekalipun dengan me-lintangkan
sesuatu diatasnya, dan padamkan lampu-lampumu.”[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar