Jumat, 22 Maret 2013

Konglomerat yang bikin Muadzin malu

Jika Anda bercita-cita jadi konglomerat, maka berkacalah pada tabiat Sulaiman Ar-Rajhi.
Siapa Ar-Rajhi? Majalah Forbes menyebutkan kekayaannya 5,9 miliar dolar AS dan orang terkaya ke-120 di dunia. Tetapi, dahsyatnya, Ar-Rajhi tetap tampil bersahaja, berpakaian jubah putih bersih yang jauh dari kesan glamour dan berlebihan.
Sulaiman Abdul Aziz Ar-Rajhi memulai usaha dari nol. Kehidupan masa kecilnya digambarkan sangat susah, sehingga pernah bekerja jadi kuli panggul dan menjual kayu bakar di masa kanak-kanaknya. Tetapi berkat ketekunan, hemat dan kerja keras serta tawakalnya kepada Allah, alhasil Ar-Rajhi dan saudaranya memiliki kerajaan bisnis raksasa di Arab Saudi—salah satunya adalah Bank Ar-Rajhi, bank syariah terbesar di dunia yang ATM-nya tersebar menjamur dan cabangnya terdapat nyaris di semua distrik di Arab Saudi.

Ar-Rajhi juga dikenal amat sangat dermawan. Ia memiliki yayasan amal "raksasa" yang menyalurkan donasinya ke berbagai negara—sebelum dilarang pasca 11 September 2001. Sulit menghitung waqaf Ar-Rajhi dan jumlah masjid yang sudah dibangunnya, serta donasinya untuk berbagai amal dakwah dan penyebaran ilmu.
Menurut beberapa sahabatnya, Ar-Rajhi tidak meletakkan kekayaan di hatinya. Malah di masa tuanya, Ar-Rajhi telah membagi sekitar Rp 6,7 triliun hartanya kepada ahli waris dan kerabatnya serta fakir miskin, hingga diibaratkan ia cuma punya "pakaian yang melekat di badan".
Aset bisnis miliknya yang dikelola para professional, hasilnya untuk amal sosial dakwah Islam. "Lahir tanpa membawa apa-apa dan siap tidak tergantung pada harta sebelum meninggal," begitulah dia berprinsip.
Dari para tetangga dan warga yang tinggal di lingkungannya disampaikan bahwa konglomerat kelas kakap ini termasuk orang-orang yang selalu datang paling awal ke masjid untuk shalat lima waktu berjamaah. Sehingga jika muadzin masjid telat sedikit, maka sang konglomeratlah yang mengumandangkan adzan.
Di antara masjid yang dibangunnya adalah Masjid Ar-Rajhi di distrik Rabwah. Masjid ini terbesar ketiga setelah Masjidil Haram Mekah dan Madinah, karena bisa menampung 18 ribu jamaah shalat. Selain itu terdapat berbagai sarana pelayanan masyarakat seperti pusat pemandian dan pengurusan jenazah terbesar di Riyadh, auditorium untuk seminar dan ceramah agama, menyediakan air zamzam sebagai minuman jamaah dengan kuota 400 galon per minggu, serta perpustakaan berisi 40 ribu jenis buku.
Masjid Ar-Rajhi juga merupakan asrama bagi para penuntut ilmu yang datang dari luar kota untuk mengikuti berbagai kajian Islam. Saat shalat Jumat di lantai dasar dikhususkan untuk jamaah asing, karena khutbah langsung diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa isyarat untuk jamaah yang tuna rungu dan tentu saja… bahasa Indonesia. Semoga Allah Ta’ala merahmati beliau, menerima amalnya, mengampuni kesalahan dan dosanya dan kita semua.

3 komentar:

  1. subhanallah bisa d tiru niii..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Qirra, minimal kalau tidak bisa niru jadi konglomerat. kita tiru tidak pernah telatnya Sholat Jamaah di Masjid .... hik ...hik jadi malu

      Hapus
  2. AMIIIN...emaknya hrs tmbh kenceng opyak2nya,,,konglomeratnya jg boleh..mau ikut ga dek....

    BalasHapus