Kamis, 21 Juni 2012

Hari ini tanggal 1 Sya'ban

Assalamu'alaikum
Hari ini kamis 21 Juni 2012 adalah bertepatan dengan tanggal 1 Sya'ban 1433 H berarti sebulan lagi kita akan memasuki Bulan Ramadhan. Mari kita siapkan segala sesuatunya mulai sekarang. Jaga kesehatan kita dan seluruh anggota keluarga. Bagi Bapak - Bapak yang setia begadang nonton piala Euro 2012 jangan lupa diatur waktu istirahatnya.
Juga yang tidak kalah penting mari kita siapkan Ilmu untuk menyambut Bulan Ramadhan tahun ini. untuk menyegarkan kembali ingatan kita, tidak ada salahnya kita baca - baca kembali pembahasan pembahasan seputar Ramadhan yang Alhamdulillah banyak sekali tersedia di Internet.
Dan berkenaan dengan Bulan sya'ban (orang Jawa menyebutnya bulan Ruwah), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Bulan Sya’ban adalah bulan yang mulia, hendaknya kita mengisinya dengan memperbanyak amalan ibadah dan puasa secara khusus untuk melatih diri persiapan menyambut bulan Ramadhan agar nanti tidak kaget dengan perubahan spontan sehingga terasa berat bagi kita. Oleh karena itu, Rasulullah memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ, وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ
Dari Aisyah berkata: Saya tidak perlah mengetahui Nabi puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah mengetahui dia lebih banyak berpuasa daripada di bulan sya’ban. [120]
            Hikmah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban dijelaskan dalam hadits yang lain:
عَنْ  أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ قَالَ : قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ, لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ, قَالَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ, وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ, فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Dari Usamah bin Zaid berkata: Saya bertanya: Wahai Rasulullah, saya tidak melihatmu berpuasa di bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban (karena seringnya), beliau menjawab: “Bulan itu banyak manusia lalai[121], yaitu antara Rojab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amal kepada Robb semesta alam, dan saya ingin untuk diangkat amalku dalam keadaan puasa”.[122]
            Hikmah lainnya adalah untuk persiapan bulan Ramadhan agar hati dan badan siap untuk menyambutnya dengan kesegaran dalam menjalan ketaatan kepada Allah[123].
[120] HR. Bukhari: 1969, Muslim: 782.
[121] Ketahuilah bahwa menghidupkan waktu yang dilalaikan manusia memiliki beberapa faedah:
Pertama: Lebih tersembunyi dan jauh dari riya’.
Kedua: Lebih berat bagi jiwa, karena tabi’at manusia ingin ikut kebanyakan manusia.
Ketiga: Membela dan melindungi seluruh manusia dengan ketaatannya dari bencana. (Lihat Lathoiful Ma’arif hlm. 253).
[122] HR. Nasai 4/4201, Ahmad 5/201 dan dihasankan Syaikh al-Albani dalam Ash-Shahihah 4/1898.
[123] Lathoiful Ma’arif hlm. 258.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar